Sabtu, 16 Mei 2015

Kepada seseorang, yang malam ini meminta sedikit penjelasan kepadaku... Aku minta maaf.

Mungkin ada kesalahan-kesalahan yang sebenarnya tak kumaksudkan seperti itu
Mungkin ada raguku yang akhirnya mengganggu pikiranmu

Maaf, aku selalu tak berani mengutarakan langsung padamu
Maaf, jika mungkin rasa khawatirku membuat tidak enak pada hatimu
Maaf, untuk semua perkataanku yang tak mungkin bisa kutarik ulang

Maaf, jika aku sangat menjaga hatiku dari rasa sakit, hingga aku mudah ragu akan sesuatu
Maaf, jika aku masih sering mengkhawatirkan hari esokku, tentang segala kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi padaku. Tentang ketakutanku bahwa aku akan ditinggal di tengah jalan, atau aku diduakan, atau aku disakiti; hati maupun badan.

Maaf, jika iman dan pengetahuan agamaku masih sangat dangkal. Aku akan terus belajar. Hingga segala khawatirku hilang. Hingga aku mampu mempercayai diriku sendiri, untuk melabuhkan hati ini padamu~ seseorang yang selalu berusaha meyakinkanku.

Dan....... aku baik-baik saja meski aku tidak mendapatkan ucapan selamat pagi atau semoga mimpi indah. Atau pertanyaan sedang apa, sedang ada dimana, sudah makan atau belum dan sebagainya. Karena aku tau, perhatian tak harus melulu seperti itu. Kau sebut namaku saja dalam doamu itu sudah lebih dari cukup. Perhatian yang tak terhingga. Karena perhatian itu kau ungkapkan langsung pada Pemilik kita, Yang Maha Besar itu. Bukankah itu istimewa dan indah? Percayalah, aku bukan wanita yang haus akan ucapan-ucapan bualan semacam itu. Kau tau bukan, aku ini (sedang bermimpi menjadi) seorang penulis. Jadi kalau urusan buaian, aku tak tertarik. Dan kau juga pasti tau, ini bukan masalah percintaan remaja labil. Ini tentang cinta yang karena Allah. Semoga dengan berserah diriku pada-Nya, aku akan segera mampu membunuh prasangka buruk ini. Aku mampu, aku yakin aku pasti mampu. Allah akan membimbingku. Jadi, aku harap kau akan memahami dan memaafkanku. Harusnya aku menjadi salah satu alasanmu untuk tersenyum. Bukan membebanimu dengan keragu-raguanku. Terima kasih untuk segala upayamu. Kau; tuan yang murah hati, semoga selalu diridhoi.

Kepada kamu (sekali lagi) aku minta maaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar