Jumat, 01 Mei 2015

Apa kau tau bagaimana aku menunggumu dengan cara yang sempurna?
Menikmati secangkir teh hangat di depan televisi, satu-satunya benda yang selalu menghiburku di antara ruang menungguku yang sempit ini, di ruang yang hanya aku sendiri.

Apa kau tau bagaimana aku menunggumu dengan cara yang sempurna?
Menghabiskan sebagian waktu untuk tidur, salah satu upaya agar aku bisa lupa ingatan untuk beberapa waktu, meski mimpi tentangmu sesekali masih mengganggu.

Apa kau tau bagaimana aku menunggumu dengan cara yang sempurna?
Membuat lelah jari-jariku untuk mengetik tugas dari tempat kerjaku sepanjang waktu, agar aku lupa bagaimana perasaan yang ingin kuutarakan padamu, agar aku tak lagi memikirkan kata untuk kutulis dengan tujuan namamu pada bait pertama suratku.

Apa kau tau bagaimana aku menunggumu dengan cara yang sempurna?
Dengan mengenyam kacang asin buatanku sendiri sampai lidahku mengapal, agar telingaku hanya mendengar suara kecapan dari mulutku sendiri, tanpa khayalan bahwa suaramu sedang memanggilku dari dinding-dinding kamarku.

Apa kau tau bagaimana aku menunggumu dengan cara yang sempurna?
Yaitu dengan menyerahkan rasa ini dalam sujudku dan memperbincangkan namamu dengan Tuhanku, dan aku berkata pada-Nya tentang keraguanku, bukan lagi keraguan terhadapmu, melainkan keraguan atasku, apa aku sudah pantas menjadi pendamping hidupmu? Aku berkata pada-Nya bagaimana aku akan lega jika kaulah yang memang dipilihkan-Nya untukku. Dan aku tau, Dia akan menjawab semua pertanyaanku, seiring waktu.

Beginilah aku, saat menjaga pintu.

*inspirasi dari cerita Mba Aci perihal sahabatnya yang hari ini melaksanakan pernikahan dengan lelaki yang ditunggunya selama 5 tahun :) mencintai dengan cara yang Allah izinkan itu so sweet :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar