Jumat, 27 November 2015

Ayah, ini hari Jumat. Sudahkah Ayah pergi ke Masjid menunaikan kewajiban Ayah terhadap Tuhan kita?

Semoga sudah. Sepanjang yang ku tau, Ayah adalah orang yang taat. Yang selalu membimbingku. Menunjukkan padaku jalan-jalan kebaikan. Mengingatkanku untuk memenuhi semua kewajiban.

Ayah, ingatkah engkau? Setiap engkau menuntunku, menuju surau kesayangan kita. Tempat kita mengkaji ilmu-ilmu Allah. Kau selalu penuh semangat bercerita bagaimana bahagianya menjadi umat muslim. Kau yakinkan aku bahwa ajaran agama kita sangatlah indah. Kau berikan aku berbagai contoh nikmat Allah dan karya-Nya yang sungguh luar biasa. Kau membawaku pada kebaikan sejak dini. Terima kasih banyak untukmu.

Ayah, kini semua telah berlalu. Aku telah tumbuh dewasa tanpa ada kau di sampingku. Akhirnya, segalanya kulakukan sendiri. Aku memulai hariku sendiri. Melewatinya sendiri. Dan menutupnya sendiri. Aku ingin sekali, pergi ke sekolah atau bekerja di antar olehmu. Aku ingin kau bertanya lagi, "Bagaimana hidupku hari ini?". Aku ingin kau menjemputku dan kita berkeliling dahulu. Mencari makanan favorit kita, dan membuat ibu menunggu dengan rasa khawatirnya. Ah... rasanya kita sudah terbiasa menjahili ibu. Membuatnya resah menunggu. "Kemanakah suami dan anakku pergi, mengapa belum pulang, apa mereka baik-baik saja?"
Kita harus mendatangi ibu dan meminta maaf bersama-sama, Yah. Terlalu banyak yang ibu korbankan untuk kita dan kita membalasnya dengan tidak setimpal. Jika ada peribahasa yang cocok, mungkin "air susu dibalas dengan air tuba" haha, iya itu cocok Yah.

Ayah, seandainya kau tau bagaimana aku menuliskan ini. Jemariku berjalan seperti memiliki alat pemandu otomatis. Yaitu oleh hati yang sedang rindu. Dan derai air mata yang mengalir di pipiku.

Kuharap ada Ayah di sampingku. Mendekapku, mencium keningku. Membelai rambutku dengan lembut. Menghapus airmataku. Memelukku dengan hangat kasih sayang darimu.

Ayah, apapun yang kau lakukan. Di mana pun engkau berada. Tetaplah menjadi Ayahku. Biarkan aku selalu bergelar putrimu. Biarkan aku selalu mencintaimu.

Ayahku.