Kamis, 03 Juli 2014

Sempurna? Adakah?

Sempurna ...

Sebuah kata yang selalu diinginkan oleh banyak orang. Penampilannya, rupanya,kemampuannya, keadaanya dan hidupnya seolah-olah harus berikat dengan kata sempurna. Seolah dengan kesempurnaan itu kita bisa mendapat apa yang kita mau. Dengan rupa yang cantik, seorang perempuan bisa mendapatkan pria yang tampan, dan sebaliknya. Dengan kemampuan yang sangat baik seseorang bisa memiliki karir yang baik pula. Dengan keadaan dalam level sangat mampu, seseorang bisa dengan mudah memiliki apa yang mereka inginkan. Seperti aladin yang memiliki lampu ajaib, meminta apapun dalam waktu sekejab akan segera ia dapat.

Banyak orang ingin memiliki semua itu. Semua kesempurnaan dalam satu jiwa saja. Tapi bisakah?
Kita ini diciptakan, bukan menciptakan diri sendiri. Layaknya sebuah patung yang diberi nyawa. Diijinkan untuk bernafas, diijinkan untuk berfikir, diijinkan untuk melakukan segala hal. Kemampuan hebat yang tidak dimiliki makhluk lain. Kita sudah diberi semua kelengkapan itu, nyawa diberi, kehidupan diberi tapi kita selalu menginginkan yang lebih lagi.

Kita diberi rupa yang baik, kemampuan baik tapi diberi keadaan yang kurang baik. Lalu kita protes, kita mengeluh. Merasa malu dengan keadaan itu, takut dikucilkan dan dicibir oleh orang orang sekitar. Kemudian menempuh segala cara  untuk mendapatkan keadaan baik dengan cara instan dan menghalalkan segala cara untuk menaikkan derajatnya dimata sosial. Agar diterima baik dimanapun dia berada. Ada yang mengambil hak orang lain, ada yang bersekutu dengan setan dan tak jarang yang rela menukar kehormatan dirinya. Kenapa bisa menjadi segila itu? Kamu kira semua itu tidak berdampak pada hidupmu? Mengambil hak orang lain bisa membuatmu terkurung dalam jeruji besi dalam waktu yang lama. Mempersulit hidup duniamu. Namamu tercemar dan membuatmu diasingkan. Menjual diri dan bersekutu dengan setan membuatmu merasakan hukuman di dunia kedua setelah kematianmu. Hukuman yang jauh lebih menyakitkan. Kamu lupa bahwa kamu memiliki kemampuan yang baik, manfaatkanlah. Kamu bisa mencari jalan yang baik untuk memperbaiki keadaanmu. Hasil akhirnya akan lebih membahagiakan, kamu akan menciptakan sesuatu yang baik. Dan hidupmu juga tetap akan baik-baik saja.

Ada yang diberi rupa baik, keadaan baik namun dengan kemampuan yang kurang baik. Lagi-lagi mengutuk Sang Pencipta. Dengan kemampuan yang kurang, seseorang bisa tidak diterima di sebuah wadah yang mereka inginkan. Lalu ia melirik pada keadaannya yang mampu. Lalu dia 'membeli' sebuah posisi dalam wadah tersebut. Tapi hasilnya, belajar atau bekerja tanpa kemampuan, hanya karena menang akses atau uang itu akan merugikan banyak pihak. Wadah itu akan merugi jika dipegang oleh tangan yang salah. Orang lain dalam wadah tersebut juga akan terkena dampaknya. Heeiii... Kamu memiliki keadaan baik gunakanlah untuk yang baik. Kamu bisa menggunakan keadaan baikmu itu untuk mencari banyak bahan yang bisa menopang kaki, tangan dan akalmu. Kamu bisa meraih sesuatu dengan cara hebat yang kamu cetuskan setelah kamu berhasil mempelajari banyak hal. Tukarlah sebagian uangmu untuk kemampuanmu, itu bisa menolong hidupmu.

Dan sekarang seseorang diberikan kemampuan baik, keadaan baik namun dengan rupa yang kurang baik. Lalu dia melakukan ini itu, mencari cara paling jitu untuk menyulap rupanya menjadi seindah para putri dalam negeri dongeng. Ada yang membuat hidungnya mancung, menyulam beberapa bagian wajahnya, membuat kulitnya berubah warna, dan sebagainya. Semuanya dilakukan tanpa memikirkan hasil akhirnya. Usaha, katanya. Tapi untuk apa? Jika kamu mau usaha, berusahalah yang baik. Kamu sudah diberi kelebihan. Tentang fisik kita, kita tidak memiliki kuasa. Kita diciptakan dengan keadaan seperti itu, syukurilah. Meski fisikmu kurang indah menurut pandanganmu, tapi kamu memiliki akal dan badan yang sehat. Perbaikilah budimu, kamu akan mudah menjalin kasih dengan siapapun.

Semua yang kamu inginkan untuk disempurnakan dan harapanmu agar kamu bisa mendapat segalanya, hilangkan. Seseorang yang menyayangimu, baik untuk menjadi temanmu, sahabatmu, saudaramu atau pendamping hidupmu akan menerimamu sebagaimana adanya kamu. Jika kamu terbiasa menyodori menreka dengan segala kesempurnaan, suatu hari jika kesempurnaan itu hilang, mereka juga akan turut menghilang.

Jadi jika kamu (yang membaca ini) adalah salah satu dari penjabaran diatas, mulailah berpindah jalan. Manfaatkan kelebihanmu dan jangan menyimpan kekuranganmu, perbaikilah dengan cara yang baik. Mulailah menghargai dirimu sendiri, dan kamu akan menciptakan sesuatu yang membuat orang lain menghargaimu, dengan sendirinya.


#UNTUKDIRENUNGKAN
#SEMOGABERMANFAAT 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar