Senin, 21 Juli 2014

Peringatan Untuk Hari

Beberapa waktu lalu, Hari tetanggaku yang masih ada hubungan saudara denganku, mengalami musibah kecelakaan. Innalillahi... :(
Dia masih kelas 2 SMP. Kalau pergi ke sekolah dia bawa motor sendiri. Motor yang sudah dirubah bentuk aslinya. Aku heran kenapa dia lebih suka motor yang bentuknya berantakan seperti itu. Ternyata kreatif sama kurang kerjaan itu beda tipis.
Hari selalu mengendarai motor kesayangannya itu dengan kebut-kebutan. Entah karena dia terlalu senang jalan kampungku baru di aspal atau karena apa tapi yang jelas ulahnya itu membuat geregetan warga kampungku. Sehingga para tetanggaku selalu berkata reflek seperti ini, "Ya ampuuunnnnn anak tuyul dipikir ini jalan tol apa. Seperti nyawanya dobel saja." Dan masih banyak gerutuan lain yang lebih tajam, misalnya "Anak kaya gitu kalau belum kecelakaan belum tau rasa." Dan ucapan adalah doa, beberapa bulan Hari kebut-kebutan akhirnya dia mengalami kecelakaan tunggal. Dia pulang dari belajar kelompok menjelang isya melewati area persawahan yang panjang di desa Tegalasri (kira kira 10 kilo dari kampungku). Disana 50m sekali baru ada lampunya. Itupun tidak bisa menerangi jalan sepenuhnya. Karena terlalu ngebut dan suasana lumayan gelap, Hari tidak tau bahwa jalannya membelok sehingga hari tetap lurus. Dan akhirnya dia jatuh menabrak pohon kelapa di samping jalan. Hari ditemukan orang yang lewat sekitar pukul 08.00 malam. Lalu orang itu mencari bantuan. Hari dibawa dengan ambulan ke RS Umum terdekat. Dan sayangnya, motor Hari dibawa kabur oleh orang yang memanfaatkan situasi genting tersebut. Hari baru sadarkan diri setelah kritis selama 5 hari. Dan setelah hampir 3 minggu di rumah sakit dia diijinkan rawat jalan. Itu pun harus masih terus kontrol 3 hari sekali. Dan Hari baru masuk sekolah setelah ijin 2 bulan lebih untuk menyembuhkan lukanya. Dia juga masih berjalan memakai tongkat sampai sekarang.
Sebagian orang ada yang mencibir, "syukurin.. baru tau rasa kan. Salahnya sendiri ugal-ugalan." Ada juga yang prihatin dan mendukung supaya cepat pulih. Banyak orang berfikir bahwa musibah yang dialami Hari itu adalah doa doa orang kampung yang dikabulkan. Tapi aku kurang yakin, karena itu adalah doa yang buruk. Sedangkan Allah selalu memberikan yang terbaik. Jadi aku mengambil kesimpulan yang berbeda dari mereka. Ini adalah peringatan untuk Hari. Bahwa Allah masih sayang pada Hari. Supaya Hari bisa lebih berhati-hati dikemudian hari. Maka dari itu Allah menegurnya dan memberikan dia kesempatan kedua. Kalau Allah tidak sayang sama Hari pasti Hari akan dibiarkan saja. Pasti Allah tidak akan peduli Hari mau naik motor sambil lompat lompat. Sambil jungkir balik dan bilang wow. Atau sambil manjat pohon dan teriak pucukk pucukk, pasti akan dibiarkan saja. Tapi nyatanya Allah memberikan pelajaran untuk Hari. Itu bukti bahwa Allah sayang Hari dan ingin Hari memperbaiki diri. Sesungguhnya Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Semoga lekas sembuh ya Har, dan semoga kamu tidak jatuh pada lubang yang sama. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar