Senin, 07 Juli 2014

Mereka (Teman-Temanku)

Kepada yang tercinta,
Teman-Temanku ...

Aku bahagia melihat teman-temanku saat ini. Ada yang sudah menikah bahkan sudah memiliki anak. Ada yang masih terus belajar mengejar cita-cita tertingginya. Ada yang sudah bekerja baik yang masih merintis ataupun yang sudah mapan dan lancar. Alhamdulillah....

Mereka sudah berani melepaskan diri dari kungkungan kehidupan sebelumnya. Mereka menyebar ke berbagai penjuru Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Bukan mereka saja, aku juga. Tapi aku, tidak pernah berani melangkah sejauh mereka. Aku hanya berani berhenti di Surabaya, itupun sudah jauh menurutku. Teman-temanku ada yang di Hongkong, Singapura, Malaysia, Jakarta, Sumatera, Kalimantan, Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan ada yang sekitar Jawa Timur-an saja.
Aku masih belum bisa membayangkan bagaimana hidup mereka yang menurutku sudah melompat terlalu tinggi. Mereka, teman-temanku, pastilah orang-orang yang dibekali kehebatan yang luar biasa. Mereka pasti bukan orang-orang yang diam dan lemah. Mereka punya keberanian tinggi untuk menghadapai segala hal. Mereka orang yang selalu memperjuangkan mimpi-mimpinya. Aku selalu yakin bahwa dengan ketekunan dan tekad mereka, suatu hari mereka akan mencapai apa yang mereka tuju.
Teman-teman ... aku ingin memiliki sedikit saja keberanian dari kalian. Aku ini orang yang bernyali kerdil, aku terlalu takut melawan arus. Aku membiarkan hidupku mengalir seperti air. Dalam hidupku yang seperti air ini aku juga memiliki perjuanganku sendiri, pastilah ada berbagai rintangan yang aku hadapi sebelum akhirnya aku bermuara di laut. Tapi perjuangan kalian yang bagiku melawan arus, pasti jauh lebih besar. 
Aku takut melangkah terlalu jauh, aku terlalu takut meninggalkan orang-orang tercintaku. Aku bukanlah orang yang pandai membendung rindu. Aku orang yang sama sekali tidak menyukai perpisahan, kecuali untuk beberapa hal buruk. Aku selalu tidak bisa dewasa untuk menyikapi pilihan harus pergi. Aku tinggal di Surabaya, dan baru pulang satu bulan sekali. Itu rasanya sudah lama sekali. Bagaiman dengan teman-temanku yang pulangnya 6 bulan sekali, 1 tahun sekali dan ada yang 4 tahun sekali. Bagaimana cara mereka menikmati kebahagiaan mereka sendiri? Bagaimana cara mereka menyumbat rasa berontak ingin pulang? Mereka orang-orang yang paling sabar melawan keadaan. Mereka orang-orang yang pandai menahan perasaan.

Aku takut melangkah jauh, aku takut sesuatu yang buruk terjadi padaku. Aku ini orang yang serba ragu-ragu, aku terlalu banyak mempertimbangkan dan jarang sekali mau mencoba hal yang baru. Aku takut orang-orang tidak menyukai perubahanku. Aku takut aku akan melangkah di jalan yang salah dan mengecewakan semua yang mendukungku. Padahal aku sudah menyatakan diri sebagai manusia dewasa yang tau mana yang baik dan mana yang bukan. Aku tau mana yang harus ku pilih. Tapi selalu, aku ragu-ragu. Dan teman-temanku, mereka tau apa yang mereka mau. Mereka berani mengambil segala resiko. Mereka, teman-temanku adalah orang yang berpendirian teguh.

Aku takut melangkah jauh, aku takut melampaui batas. Aku orang yang sering merasa tidak percaya diri. Aku orang yang jarang sekali memahami kemampuanku. Aku serba takut. Aku selalu sulit membedakan antara batas dan bayangan. Aku selalu menganggap semua sama. Dan kenyataannya, yang kufikir sama ternyata sangat jauh berbeda. Dan teman temanku, adalah orang yang peka. Mereka selalu bisa mengira, mana yang akan menggandeng mereka dan mana yang akan mematahkan sayap mereka. Dan mereka, teman temanku, pastilah orang yang tidak mudah digugurkan harapannya.

Teman-teman, aku berharap, apapun yang sedang kalian perjuangkan semoga kalian bisa meraih keberhasilan. Sukses bareng-bareng ya... Aku berharap, saat kita sama-sama tua dan mengadakan reuni, kita semua sudah berubah menjadi orang tua dengan senyum lebar yang melekat dibibir kita.
Aku bangga mengenal kalian...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar