Selasa, 12 Agustus 2014

Merindukan Sore Itu

Sore ini, saat sebagian burung sudah mulai mengajak kawanannya pulang ke sarang, aku masih duduk diam di meja kerjaku. Memandang keluar jendela yang cahaya kekuning-kuningan masuk keruanganku melalui celahnya. Perasaanku masih datar, belum beralih ke cembung ataupun ke cekung. Aku sedang berada diantara hari ini dan masa lalu. Aku ingat, setiap hari jumat dengan waktu sore tepat seperti ini kamu berlatih sepakbola. Aku meneriakkan sejumlah kata semangat yang jarang sekali kau dengar. Teriakkan orang-orang disekeliling lapangan selalu lebih riuh. Dan suaraku terjepit diantaranya. Setelah usai kamu selalu menghampiriku. Dengan beberapa tetes air minum yang sedikit tumpah dibajumu.
"Kamu terlihat lebih lelah dari pada aku." Katamu sedikit menghakimiku.
"Lain kali tidak perlu memaksakan diri untuk berteriak seperti itu. Tunggu saja di bawah pohon asam, disana tidak panas dan kamu masih bisa melihatku." Lanjutmu.
"Aku hanya ingin melihatmu lebih dekat. Supaya kamu juga bisa melihatku. Aku berupaya membesarkan suara yang seperti bebek ini supaya kamu mendengar bahwa aku selalu berusaha memberikan semangat untukmu." Jawabku
"Tidak perlu."
"Hah? Kamu tidak ingin aku memberi semangat padamu?"
"Lemot". Ya kamu biasa memanggilku begitu.
"Iya, ada apa?"
"Aku tidak sedang memanggilmu. Aku sedang mengataimu"
"Hah, kenapa?"
"Kalo aku memintamu jangan melakukan itu bukan berati aku tidak ingin kamu semangati." Terangmu padaku
"Terus...?" Jawabku tak mengerti
"Tunggulah di tempat yang seharusnya. Aku tidak ingin kamu memaksakan dirimu seperti itu. Tanpa kamu harus berteriak pun aku tau kamu akan selalu mendukungku. Tanpa harus berdiri di tepi lapangan pun. Aku tau kamu tetap menungguku."
Aku diam tanda mengerti penjelasanmu. Dan aku diam karena kamu selalu menginginkan yang terbaik untukku.
Setelah permintaanmu sore itu, setiap jumat sore berikutnya aku menunggumu di bawah pohon asam. Tanpa berteriak. Sampai kamu datang dan menyampaikan kemenanganmu. Ya, aku selalu menunggumu. Bukan hanya di sore itu. Tapi juga di sore ini. Dan entah sampai berapa sore lagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar