Selasa, 12 Agustus 2014

Aku Melihat Kepergianmu

Aku melihat kepergianmu dengan samar-samar
Aku ada dibalik orang-orang yang dengan biasa saja melepaskanmu
Sedangkan aku berjuang sendiri menyembunyikan ketidakrelaanku

Aku melihat kepergianmu dengan pandangan yang dikaburkan airmataku
Saat itu, aku adalah orang yang berada di barisan paling belakang
Aku sama sekali tidak mendukungmu
Aku membiarkan kepergianmu dengan hati yang terlampau gagu
Sedangkan kamu berlalu dengan keteguhan hatimu
Jawaban iya atau tidak dariku tidak akan mempengaruhi keputusanmu

Aku sengaja tidak menjadi orang yang ada disampingmu saat itu
Aku lebih memilih berdiri dibalik pintu pagar rumahmu
Aku tidak berani menatap langkah yang semakin kamu jauhkan dariku
Dan kamu tidak berbalik arah mencariku
Kamu terlalu berbahagia untuk menjalani hidup baru, menyambut mimpimu

Aku ini orang yang merepotkan bukan?
Aku ingin kamu bahagia, aku ingin kamu mendapat semua yang terbaik untukmu
Tapi aku masih saja ingin menghalangimu
Aku ingin kamu tetap disini dan bersamaku
Aku takut kamu akan lupa padaku, aku melepasmu dengan ragu-ragu

Aku yakin disana kamu akan baik-baik saja
Tempatmu nanti akan selalu ramah pada pencipta senyum sepertimu
Tapi sebagai orang yang selalu berharap penuh padamu, aku meragukan rasamu
Rasa yang kamu biarkan mengalir dengan derasnya
Yang jika ada limbah pencemar, kamu akan terlambat menyadarinya

Sudahlah, apapun kataku tidak akan semudah itu mengubah hidupmu. Kamu sedang sibuk mengejar mimpimu. Dan aku sedang sibuk meramu mantra-mantra ajaib untuk menguatkan ingatanmu -padaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar