Jumat, 30 Januari 2015

Seandainya Ada Kamu

Hari ini pun ku lalui hidupku begitu saja. Tanpa komanda yag pasti. Berjalan melalui jalan yang bahkan tak kukenali. Aku masih mencarinya, tujuanku. Aku terus melangkah, langkah yang tanpa arah.
Hujan, sudah berkali-kali ku rasakan dinginnya. Sudah kulalu bagaimana air mengguyur tubuhku secara bersamaan. Sudah kutau bagaimana rasanya menyembunyikan tangis di dalamnya.
Kemarau, sudah kurasakan bagaimana panasnya. Terik yang setengah membakar sisa tenagaku. Yang membuat dahagaku semakin terasa.
Siang, sudah kurasaan bagaimana hampanya. Berada diantara banyak orang namun merasa kesepian. Saling tegur sapa namun tak pernah benar-benar mengenal.
Malam, sudah kulalui bagaimana gelapnya. Beribu bintang yang bertabur disetiap sisinya tak juga membuat terang. Bulan yang memantulkan cahaya matahari pun serasa tak pernah cukup menerangi.
Hidup, hidup menjadi sedemikian sepi. Tanpamu apalah arti perjalanan ini. Siang tak seperti siang. Malam tak seperti malam. Yang harusnya indah menjadi tak indah. Seandainya ada kamu disisiku, air hujan akan menjadi taburan bunga flamboyan yang sedang gugur. Dan panas terik akan menjadi hawa sejuk berhias pelangi.

Seandainya ada kamu disini. Aku tak kan merasa sepi.
Seandainya aku sedang bersamamu, semua hal akan menjadi sebab bahagiaku.

Arian, aku rindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar