Senin, 19 Januari 2015

Iswaaaann oooo Iswaaaaann

Malam ini edisi mempertahankan harga diri. Jadi begini, aku memiliki teman yang bernama Iswan. Dia temanku sewaktu masih SMP. Kami tidak pernah sekelas. Kami juga kurang akrab sebenarnya. Hahaha
Entah bagaimana rasanya punya teman yang cungkring, gokil, lentur dan tak berdaya itu. Aahhh aku memang suka keceplosan. Dulu Mifta sekarang Iswan. Semoga mereka semua orang-orang yang tabah dan mau menyadari bahwa temannya ini memang punya hobi buruk. Tunggu-tunggu, ini bukan hobi buruk. Sebut saja kurang kerjaan yang indah. Iya, tepat sekali. Dan untuk adikku dan teman-temannya, dilarang menirukan adegan ini ya. Mencela teman itu tidak baik ya. Kecuali untuk kebahagiaan bersama. Ingat ya ini hanya BERCANDA!!! BERCANDA!!!

Jadi si Iswan ini menghinaku karena aku mau tidur jam 08.00 malam. Aku juga masih berfikir dimana salahnya. Huuuhhh. Aku berdalih saja bahwa aku sedang pusing. Tapi berhubung dia adalah teman yang punya penyakit usil kambuhan akhirnya dia mengejekku. Katanya daripada tidur lebih baik menulis hal-hal yang lucu. Dan karena aku tidak mau derajatku turun, aku penuhi saja. Ingat ya Iswan ini agar derajatku tidak turun. Catet. Bukan untuk memenuhi keinginanmu. Paham ya.

Oke, karena aku bukan pelawak jadi kalau ini tidak lucu ya ga masalah dong. Iswan.... iswan.... dipikirnya aku ini gak punya bahan apa. Karena dia sudah membuatku terpaksa menulis ini jadi ya dia sendiri saja yang kujadikan bahan. Rasakan kau Iswan.
Sekedar informasi, aku ini sangat senang kalau sudah "menganiaya" teman-temanku. Dan salahnya sendiri Iswan mau jadi temanku. Sekarang kena sendiri kan akibatnya. Iissshhh iissshhh issshhh aku ini memang kejam. Eh lupa, aku kan mau cerita tentang Iswan. Tapi ....... apa yang mau ku ceritakan. Aku ini mudah lupa. Aku hanya ingat bahwa dia itu kecil, krempeng, rambutnya ikal-ikal gimana gitu. Kalian tau kan kalau sebatang kayu dihaluskan dengan sebuah alat, kalau tidak salah nama alatnya "pasrah" dan hasil dari kayu yang dirapikan itu namanya "kawul". Ya begitulah bentuk rambutnya. Dia itu peringainya tak berdaya, aura-aura bangsa lelembut gitu. Gimana ga lembut, orang pas lagi upacara dia pasti ga kelihatan. Dia memang sering sekali ketutupan teman-temannya. Tapi sekarang pasti dia sudah lebih tinggi. Aku maklum sajalah waktu itu kan dia belum masuk masa pertumbuhan. Terus dia itu lumayan banyak prestasinya. Apa saja ya???? Eh iya aku ingat. Ehmmm makan pilus sambil jalan. Bisa menggunakan tipu muslihat misal pas main sepak bola dia pura-pura jadi kerikil biar gak kena tendang teman-temannya. Terus prestasinya lagi apa ya, oiya ngupil diam-diam tanpa sepengetahuan siapapun. Pokoknya hanya dia sendiri dan Tuhan yang tau deh... Dan dia itu selalu terlihat seperti orang-orangan sawah. Saking cungkringnya baju ukuran paling kecil pun jadi terlihat besar sekali kalau dia yang memakainya. Aku sendiri heran kenapa bisa begitu. Mungkin dia itu seorang pengusaha. Pengusaha peternakan cacing dalam perutnya. Aku pasti tidak salah lagi. Dugaanku kan jarang sekali meleset....

Aduh Iswan apa lagi yang mau ku ceritakan. Kenapa dulu kita tidak pernah dekat. Seharusnya kan aku bisa mengejekmu lebih jauh lagi.

Kalau begitu sudah itu saja lah. Lagi pula dia kan mudah ge er. Jjehhh menyebalkan sekali kalau sampai melihat dia ke-ge-er-an.
Setelah ini dia pasti langsung berterima kasih padaku. Nanti aku akan bilang kalau tidak perlu seperti itu. Sebagai teman yang baik kan harus saling membanggakan temannya. Dan dia pasti langsung tersanjung. Ya ampun... aku ini memang sahabat yang baik. Benar-benar baik.

Sudah dulu ya teman-teman, bantal guling sudah menantiku.
Jangan lupa tersenyum :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar