Minggu, 18 Januari 2015

Pagi Buta

Kurasa masih malam, masih gelap dan masih dingin
Tapi apa namanya kalau bukan pagi
Semua orang telah siap rapi untuk berjamaah dua rakaat
Pedagan sayur keliling sudah mulai menyebar ke titik kuasanya
Orang-orang lanjut usia yang berupaya menjaga kesehatannya
Berlari kecil sambil mengontang antingkan kedua lengannya
Kalau bukan untuk subuhku aku tidak akan mau bangun jam segini
Aku seperti kucing yang tertidur pulas dan takut akan air
Tak menghiraukan ayam jago yang hampir kehabisan suara memanggil-manggil

Kurasa masih malam
Selama matahari belum memaksa masuk melalui jendela dan menyilaukan mata
Selama itulah aku ingin tetap sembunyi di balik kain tebal ini
Entah ada berapa setan malas yang membuaiku
Yang tak memperbolehkanku bangun pagi-pagi

Kurasa belum pagi
Selama udara belum berganti
Selama dingin masih mengajakku bersembunyi
Selama hangat mentari belum membawaku lari
Selama aku masih dalam mimpi

Kurasa ini masih malam
Kurasa ini belum pagi
Kalau sudah pagi aku pasti akan bangun dan beranjak pergi
Menghamburkan diri ke tepi-tepi

Ya Tuhan... ini bukan malam
Ini memang sudah pagi
Pagi yang terus menerus menyiramkan hawa dingin
Pagi yang menyembunyikan sinar matahari
Pagi yang telah membohongiku
Pagi yang menginginkan aku tetap bermimpi
Pagi yang membuatku buta dan tuli
Pagi yang membuatku ditinggal lari
Pagi yang membuatku tertinggal sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar