Sabtu, 28 Juni 2014

Sekolah Menengah Pertama ~ "Memikirkan Dia"

Dari hati ....

Aku sedih hari ini. Aku merindukanmu. Aku sedih mengingat semuanya. Aku ingin dipertemukan denganmu. Hujan, senja, segalanya membuatku semakin rindu. Entah kenapa akhir-akhir ini aku teringat kembali padamu. Setelah sekian lama aku berusaha berdiri sekuat mungkin dan menjalani hidupku sebaik yang aku bisa.

Tapi, hujan memaksaku mengingat tentang momen setiap pagi selama musim hujan. Kamu tertawa lepas, menceritakan kejadian hari kemarin kepada teman-temanmu di teras perpustakaan sekolah. Dan aku hanya bisa memandangimu dari balik pohon flamboyan. Dengan payung kecil pelindung dari air hujan. Dan bunga flamboyan sedang bersemi, menemani kebahagiaan kecilku saat itu. Aku selalu tersenyum sendiri melihatmu seriang itu. Tanpa tau apa yang sedang kamu dengar dan yang sedang kamu katakan.

Lalu, senja membawaku pada kisah setiap sore setelah aku mengikuti kegiatan luar sekolah. Aku sengaja mengulur waktu. Aku mengatakan pada ibu bahwa aku pulang pukul 05.00 sore. Padahal aku sudah pulang setengah jam sebelumnya. Dan itu adalah kebohongan terindah yang pernah kulakukan. Waktu setengah jam itu adalah waktu yang sangat indah untuk berdiri di tepi lapangan, melihatmu berlatih sepak bola. Dan sampai sekarang pun aku masih ingat nomer punggungmu '14'.

Setelah itu, kita berjalan bersama ke pusat kota, untuk menunggu paman menjemputku. Kita selalu melewati jembatan itu. Jembatan yang mencatat seberapa banyak langkah yang kita ukir bersama. Jembatan yang memberi ruang untuk kita menikmati detik-detik pergantian waktu. Saat matahari meninggalkan siang dan terbenam demi malam. Lalu aku menatapmu. Aku bersedih, aku harus melepasmu seperti melepas matahari itu. Aku harus melewati malam yang pajang untuk dapat bertemu denganmu lagi besok pagi.

Dan dalam kegelapan senja itu, aku menangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar