Jumat, 27 Juni 2014

Kenapa Kamu Mengalah?

Aku masih terdiam saat seseorang bertanya,
"Kenapa kamu membiarkan orang lain menyakitkan hatimu?"

Aku hanya ingin menjalani hidup dengan baik. Aku tidak ingin punya masalah dengan orang lain. Aku selalu percaya bahwa Allah selalu bersama orang yang sabar, itu janji-Nya. Allah Ta'ala berfirman dalam surat Al-Baqarah : 153 "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." 

Aku sadar bahwa aku tidak hidup sendiri. Aku hidup di antara banyak orang, dan tidak semua yang mengelilingiku itu memiliki hati yang tulus. Sebagai manusia yang jauh dari kata sempurna, aku pun sadar bahwa hatiku kadang masih disinggahi noda hitam. Tapi aku selalu berusaha untuk membebaskan hatiku dari dendam, amarah dan kebencian. Dan aku selalu berusaha memaafkan orang-orang yang sudah menyakitiku. Saat aku marah kepada seseorang, aku akan mengingat kebaikannya. Itu dapat menyurutkan amarahku. Jika seseorang tidak pernah berbuat baik kepadaku, aku akan mengingat bahwa dia juga manusia, dia memiliki hati. Aku akan tetap berprasangka baik dan menyerahkan kepada Yang Berkuasa membolak balikkan hati manusia. Aku tidak ingin memelihara segala bentuk penyakit hati. Namanya juga penyakit. Rasanya pasti tidak enak. Penyakit hati hanya akan membuat kita gelisah, tidak tenang, jauh dari kedamaian dan bisa memutuskan tali silaturahmi. Naudzubillah.

Jadilah pemaaf seperti firman Allah dalam surat (Al-Mā'idah):13 "(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."

Hidup rukun itu membawa ketenangan batin, damai dan bahagia rasanya. Jadi apa pun yang mereka perbuat kepadaku. Aku akan berbaik hati kepada mereka. Aku tidak akan membalas dengan cara yang buruk. Jika aku melakukannya lalu apa bedanya aku dengan mereka. Dimana pun aku berada, aku selalu berusaha untuk berbuat baik. Karena jika kita berjalan di atas kebaikan maka kebaikan lain akan mengikuti. Kalaupun ada keburukan, itulah ujian. Untuk menguatkan iman kita. Allah sudah tau apa yang terbaik untuk kita, sedangkan kita tidak tau apa-apa. Banyak orang mengatakan bahwa hatiku terlalu lunak sehingga orang lain mudah menyakitiku. Tapi aku baik-baik saja. Semua yang mereka timpakan kepadaku, justru membuatku semakin kuat. Aku jadi lebih tau bagaimana menghadapi masalah dan menjalani hidup yang berdampingan dengan banyak karakter. Jika aku mengalah itu karena aku tau, dalam hidup ini bukan untuk menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah.

Hidup itu adalah proses menanam. Kita akan menuai dari apa yang kita tanam. Jadi untuk apa aku membuang waktu untuk melakukan hal yang dapat merusak hasil tanamanku sendiri? Aku hanya ingin menjadi alasan kenapa orang lain tersenyum. Aku hanya ingin menjalani hidup dengan tentram dan baik-baik saja. Dengan harapan cara hidupku ini bisa menulari mereka yang masih bertahan dengan keangkuhannya hanya karena takut dikira pecundang jika mereka mengalah dan sedikit melunakkan hati mereka. Semoga mereka bisa memiliki pemikiran yang sama denganku.

Semoga kita selalu bisa menjaga hati, prasangka, perilaku dan iman kita. Memaafkan itu sulit tapi lebih sulit lagi jika harus menjalani hidup dengan kebencian. Jika tidak dapat berbuat atau mengucap yang baik, lebih baik diam dan mohon ampunan. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang selalu diberikan kesabaran. Amin.

;) Jangan lupa bersyukur | Jangan lupa tersenyum ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar