Kamis, 02 Oktober 2014

Semesta Juga Tau

Persawahan di bawah Gunung Kawi - Dusun.Celeng, Desa Tulungrejo , Kec. Gandusari, Kab. Blitar - Jawa Timur (Hasil jepretan Fendi Eko Cahyono dengan telepon genggamnya)

Tidak pernah ada yang bisa menyangkal Kebesaran Tuhan. Terlebih aku, yang selalu sadar bahwa aku terlalu kerdil untuk bermimpi menjadi penguasa bumi. Kenapa gunung bisa setinggi itu, di dalamnya ada kawah panas yang bisa meluap sewaktu-waktu. Ada pohon-pohon besar yang tumbuh disana. Ada berbagai binatang yang tinggal, yang buas atau yang bisa diburu. Jika manusia yang membuat, bagaimana mereka mengumpulkan berbagai material tanah dan batu-batuan lalu membentuknya pepat bergunduk-gunduk setinggi dan sebesar itu? Lalu menumbuhinya dengan pohon-pohon besar rata di setiap sisinya. Berapa ribu tahunkah akan selesai sesempurna itu? Dan siapa yang berani memendam lahar yang panasnya menggila di dalam gunung yang mereka ciptakan? Terlalu rumit untuk membayangkan sulitnya menanam perpaduan pasir, kerikil, air atau material lain yang panas dan jumlahnya bermiliar liter di dalam perut gunung. Dan kalaupun manusia berhasil membuatnya (gunung yang indah berseri, berlekuk menjulang tinggi dengan pohon dan tanaman indah lain) lalu kenapa ada kawahnya? Manusia kurang kerjaan mana yang mau membuang waktu untuk menciptakan sesuatu yang bisa menghancurkan diri sendiri? Ya ampun, dari semua ini, masih adakah yang ragu tentang Kuasa Tuhan....

Sawah, ditumbuhi berbagai jenis tanaman padi, jagung, sayur mayur dan lain-lain. Yang membuatnya berjajar dan berpetak-petak memang petani. Untuk memberi batas kepemilikan. Para petani berbondong-bondong memilih bibit unggul, menanamnya dan pada akhirnya akan sumringah jika musim panen tiba. Iya, petani-petani itu menanam benihnya, mengairi dan memberi pupuk. Tapi apa benar-benar mereka yang membuatnya tumbuh? Bagaimana sebuah biji di tanam di dalam tanah dengan perawatan yang semestinya, bisa tumbuh perlahan-lahan. Dari sebuah biji, akhirnya muncul tunas, lalu terus tumbuh. Satu senti, dua senti, tiga senti dan seterusnya hingga tinggi. Tumbuh daun-daun dengan bentuk yang berbeda-beda. Akhirnya muncul bunga dan buahnya. Buah tangan petani kah?
Yang membuatku bingung adalah :
* Sama-sama tumbuh di sawah kenapa padi bijinya terurai dan kecil-kecil dan menghasilkan beras berwarna putih dan merah (Indonesia banget) ada yang hitam dari jenis ketan. Sedangkan jagung, menempel rapi pada janggel dan dibungkus dengan helaian seperti daun. Dan bijinya lebih besar dari padi, berwarna orange atau kuning atau merah atau kadang-kadang putih. Dan kenapa kandungan glukosa beras/padi lebih tinggi? Oiya, kenapa rasanya gurih atau manis, kenapa bukan rasa pizza, BBQ, sapi panggang, ayam bakar dan sebagainya seperti rasa keripik olahan manusia?? (Imajinasiku terlalu jauh hehe :d)
* Sama-sama berdaun sejajar, kenapa padi dan jagung tumbuh biji yang bisa dimakan sedangkan alang-alang tidak?? Yang kutau sejauh ini adalah, ketiganya bisa dijadikan makanan sapi oleh para tetanggaku. Iya gitu.
* Sama-sama sayuran kenapa kol itu bentuknya bulat dan sawi tidak. Sama-sama terbenam dalam tanah kenapa kentang bentuknya bulat (meski agak benjol sedikit) sedangkan wortel bentuknya panjang dan lancip/tumpul dibagian ujungnya. Kentang warnanya coklat dan wortel warnanya orange. Rasanya juga berbeda. Dan bawang, ada yang putih ada yang merah ada yang gedhe(bombai), rasanya juga beda lho. Jadi bagaimana semua itu bisa terjadi?
Bukan petani penciptanya. Petani hanya melakukan usaha, dan selebihnya Tuhan yang menentukan mau jadi apa. Sebenarnya pertanyaan anehku masih banyak, tapi berhubung biar nyambung sama gambarnya yaitu gunung dan sawah jadi cukup sekian, daripada panjang lebar malah tambah ga karuan.

Demikian teman-teman. Berawal dari nemu foto indah area persawahan Dusun Celeng di FB-nya Mas Fendi (kakak sepupuku). Lalu imajinasiku mulai menjalar dengan liar dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan aneh seperti diatas. Padahal tidak usah ditanya, semesta juga tau jawabannya. Itulah Kuasa dan Rahasia Tuhan dalam memanjakan hamba-hambaNya. Hehheeeee
Semoga bermanfaat ,,, abaikan saja setiap tanda tanya konyol di atas, ambil sisi baiknya ya. Tentang beragam keindahan ciptaan Tuhan beserta manfaatnya. Jangan lupa bersyukur dan jangan lupa tersenyum :)

Thanks buat Mas Fendi, jepretanmu menginspirasiku... Hahay ... 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar