Jumat, 31 Oktober 2014

Saat Aku Menutup Aurat

Ba'da Maghrib di Rumah Allah....

Ada gelisah beberapa hari ini, ada yang ingin kutanyakan pada Ustadz kesayangan:

Aku : Ustadz, saya sudah mulai berhijab beberapa minggu yang lalu.
Ustadz : Alhamdulillah, syukur kalau begitu.
Aku : Tapi saya takut kalau saya sudah berhasil menutup aurat saya, tapi saya belum berhasil menutup hati dan prasangka saya dari segala keburukan.
Ustadz : Menutup aurat itu perintah Allah, kalau kamu sudah melakukannya berarti kamu telah mengerjakan kebaikan. Dan saat kamu mengerjakan kebaikan, maka kebaikan lain akan mengikuti. Hati dan prasangkamu akan terbiasa untuk selalu dalam kebaikan. Ada lagi yang masih membuatmu bimbang?
Aku : Iya Ustadz, setelah saya mengenakan jilbab, ada beberapa kata tidak enak masuk dalam telinga saya.
Ustadz : Apa?
Aku : Katanya jaman sekarang semua orang sudah "gila", jika ada yang mengerjakan kebaikan mereka menganggap sok suci.
Ustadz : (tersenyum).... Ada lagi?
Aku : Ada Ustadz, katanya kalau saya berdandan, rambut saya terurai dan memakai pakaian modis seperti trend sekarang, maka saya akan terlihat lebih cantik dan lebih mudah mendapatkan pasangan.
Ustadz : (tersenyum) ..... Ada lagi?
Aku : Ada Ustadz, saya pernah bertanya kan Ustadz, kalau saya memakai busana muslimah yang modis seperti hijaber di TV atau majalah apakah boleh dan Ustadz bilang saya boleh memakai model atau motif apapun asal lekuk tubuh saya tidak terlihat dan aurat/aib yang seharusnya tidak dilihat orang tertutup sempurna. Saya harus bisa membedakan antara menutup aurat atau membalut aurat. Iya kan Ustadz?
Ustadz : Iya, lalu kenapa?
Aku : Setelah itu saya pergi ke toko. Saya beli baju-baju muslimah yang sesuai ketentuan. Tapi justru banyak yang bilang bahwa dengan seperti itu saya terlihat seperti emak-emak atau mereka selalu bertanya mau pengajian kemana, begitu Ustadz. Saya sedikit risih. Pertanyaan saya selesai Ustadz.
Ustadz : (tersenyum) ... Baiklah. Setiap kita sholat, kita membaca doa iftitah. Ingat bagian ini, Inna shalaati wanusukii wamah yaaya wama maatii lillaahi rabbil ‘alaamiina. Kamu tau apa artinya?
Aku : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah karena Allah, Tuhan semesta alam.
Ustadz : Jadi apapun yang kamu lakukan biarlah Allah yang menilai. Jika kamu sudah mengerjakan kebaikan namun dipandang kurang baik, biarkan saja.Yang penting itu, penilaian Allah terhadapmu. Jika kamu baik dimata Allah, maka Allah akan membaikan penilaian orang lain terhadapmu. Itu untuk pertanyaan pertama dan ketiga. Untuk yang kedua, masalah pasangan... Mereka yang taat pada Allah juga akan memilih pasangan yang taat pada Allah. Jika banyak yang mengejarmu padahal kamu dalam keadaan tidak taat, itu justru laki-laki yang kurang baik untukmu. Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang   baik. (Qs. An Nur:26).... Ingat kan ayat itu ?
Aku : Iya ustadz
Ustadz : Sudah paham sekarang?
Aku : Sudah Ustadz, Alhamdulillah
Ustadz : Alhamdulillah... Sekarang Ustadz yang tanya.
Aku : Apa Ustadz?
Ustadz : Kenapa kamu menutup aurat?
Aku : Alasannya banyak Ustadz. Saya ingin menjadi muslimah yang baik. Saya ingin melindungi diri saya dari pandangan yang disertai nafsu hewani. Saya tidak ingin ayah saya terseret dalam neraka karena saya.Tapi yang terpenting niat saya karena Allah, karena saya ingin mematuhi perintah Allah. Saya ingin menjadi kesayangan Allah.
Ustadz : Apa yang kamu rasakan sekarang?
Aku : Tenang.
Ustadz : Tidak panas?
Aku : Panas Ustadz, apalagi di Surabaya. Tapi, sepanas-panasnya dunia, api neraka itu jauh berkali-kali lipat panasnya kan Ustadz?
Ustadz : Bagus ... (tersenyum)

Setelah mengucapkan salam dan rasa terima kasih, aku pulang ke kos'an. Demikian teman-teman. Semoga bermanfaat. Jika ada salah, tolong diingatkan. Jangan lupa bersyukur. Jangan lupa tersenyum :) :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar