Kamis, 13 November 2014

Rindu Raut Datarmu

Iya, kamu memang tidak begitu akrab dengan rasa yang sedang tumbuh dihati beberapa orang ini
Rupanya, matematika lebih membuatmu tertarik dari pada aku
Aku yakin, seandainya aku berubah jadi bidadari pun, kamu tidak akan peduli
Nilai ulanganmu jauh lebih penting kan daripada nasib perasaanku?
Lebih baik melihatku jatuh saat lomba lari kan daripada ulanganmu dapat nilai enam?
Mungkin semua organ dalam tubuhmu sudah berubah menjadi otak semua
Untung saja ini jaman modern, sudah ada handphone untuk mengirim pesan
Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau kita hidup di jaman dahulu kala
Setiap aku menulis surat untukmu, pasti akan kamu balas dengan mengoreksinya
Aku bersyukur ada yang menciptakan barang canggih itu
Setiap aku mengetik, huruf depannya otomatis kapital
Juga setelah aku menggunakan tanda baca, sudah otomatis semua
Kata yang disingkat-singkat juga sudah menjadi hal yang wajar, kamu akan kehabisan bahan
Dan kamu juga tidak perlu membuang-buang kertas hanya untuk membalas pesanku dengan singkat

"Haiiii ... Met siang. Udah sampe rumah belum? Cepetan makan siang ya. Terus istirahat. Belajarnya nanti sore saja lagi. Kasihanilah otakmu. :) :)"

"Ya."
Kamu tau tidak, Bombom dan Mamanya di sinetron Bidadari itu selalu membuatku geregetan. Tapi balasan SMS darimu itu selalu jauh lebih membuatku gemas rasanya. Kalau saja HP itu tidak mahal, mungkin sudah kulempar berulang-ulang.

Kamu juga jarang sekali tertawa. Mungkin kamu kelebihan zat besi, sehingga expresimu jadi lempeng begitu. Tidak bisa melengkung sedikit kah? Bahkan aku rasa, film Tom & Jerry itu harus melambaikan tangan ke kamera, karena tidak pernah berhasil membuatmu tertawa.

Tapi...........

Setelah kali ke tiga aku menyaksikan Flamboyan bersemi, aku baru menyadari semuanya. Bahwa memang kamu bukanlah orang yang dengan mudahnya mengumbar tawa. Kamu hanya tersenyum, itupun tidak pada semua orang. Karena, semakin kamu tersenyum, semakin mereka akan terpukau. Jadi, yang kamu lakukan waktu itu, adalah untuk menjaga perasaanku. Kamu juga ingin nilaimu selalu bagus, karena kamu yakin, orang yang cerdas akan memiliki tempat yang baik saat bekerja nanti. Dan dengan pekerjaan yang baik itu, ayahku akan menerimamu kan?
Dan aku sadar, aku ini orang yang mudah larut. Kamu membalas pesanku dengan singkat, agar aku tidak kelewat batas menggunakan benda canggih itu. Agar aku tau, saat yang paling tepat untuk menggunakannya.
Apa yang aku kirimkan padamu harus kupakai sendiri kan?

Pulang sekolah-langsung ke rumah-makan siang-istirahat-belajar di sore hari. Selesai.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar